Setiap orang tua tentu berharap memiliki anak yang cerdas dan berpotensi untuk mencapai prestasi gemilang di masa depan. Namun, tidak semua orang tua memahami sepenuhnya cara terbaik untuk merangsang perkembangan otak anak sejak dini. Menariknya, delapan tahun pertama dalam masa pertumbuhan anak dianggap sebagai periode kritis di mana otak mereka mengalami perkembangan paling pesat. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memanfaatkan periode ini dengan memberikan rangsangan yang tepat guna mendukung anak agar dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan sehat di masa depan.
Penting untuk disadari bahwa lingkungan yang mendukung dan positif memiliki peran besar dalam membentuk perkembangan anak. Oleh karena itu, menciptakan ikatan erat dan positif dengan anak, terutama pada masa balita, adalah langkah awal yang sangat signifikan. Anak-anak cenderung merasa nyaman dan aman ketika mereka menerima kasih sayang dari orang tua dan mendapatkan tanggapan positif terhadap kebutuhan mereka, termasuk kebutuhan makanan.
Sebagaimana disarankan oleh Keys to Enhancing Brain Development in Young Children, respons positif orang tua terhadap isyarat dan kebutuhan anak dapat memberikan dampak positif pada perkembangan mereka. Oleh karena itu, sebelum memulai kegiatan untuk merangsang otak anak, memastikan bahwa lingkungan sekitar mereka nyaman, aman, dan penuh kasih sayang adalah suatu keharusan.
Dengan fondasi yang baik dalam hal lingkungan yang positif, berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak anak:
1. Membacakan Buku
Membaca buku merupakan salah satu cara terbaik untuk merangsang perkembangan otak anak. Bahkan sebelum mereka dapat mengenal huruf atau kata, membaca dapat merangsang keterampilan bahasa dan komunikasi. Saat membacakan buku untuk balita, pilihlah buku dengan gambar yang menarik bagi mereka. Penting untuk hanya membacakan buku jika anak terlihat tertarik dan melibatkan mereka dengan pertanyaan terbuka selama sesi membaca.
2. Bermain Cilukba
Cilukba, tidak hanya sebagai permainan menyenangkan, tetapi juga memiliki dampak positif pada perkembangan anak. Menurut Profesor Pediatri Jack Shonkoff, permainan ini dapat membantu anak belajar, merangsang indra, membangun keterampilan motorik kasar, dan mengembangkan aspek sosial dan selera humor. Mengulang permainan cilukba beberapa kali juga dapat mengajarkan anak bahwa meskipun tidak terlihat, orang tua selalu ada untuk mereka.
3. Menyanyikan Lagu yang Sama
Pengulangan aktivitas, seperti membaca buku dan menyanyikan lagu yang sama, dapat merangsang otak balita. Meskipun hal ini mungkin terasa monoton bagi orang dewasa, anak-anak usia 1-5 tahun belajar melalui pengulangan, membantu mengatur koneksi saraf otak mereka. Hal ini juga memberikan rasa nyaman pada otak anak, karena terbiasa dengan suara, pola, atau pengalaman yang diulang.
4. Melibatkan Anak dalam Aktivitas Fisik
Kesehatan tubuh anak memiliki dampak langsung pada perkembangan otak mereka. Oleh karena itu, melibatkan anak dalam aktivitas fisik yang cukup sangat penting. Menurut rekomendasi NHS, anak balita sebaiknya menghabiskan setidaknya 180 menit per hari untuk beraktivitas fisik, termasuk bermain di luar ruangan. Aktivitas fisik membantu mengembangkan fondasi neurologis dan komponen struktural otak.
5. Melibatkan Anak dalam Aktivitas Seni Kreatif
Aktivitas seni kreatif merupakan pengalaman sensorik yang sangat bermanfaat bagi balita. Hal ini dapat merangsang kreativitas, yang esensial untuk perkembangan otak anak. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi berbagai bahan dan mengembangkan kreativitas mereka dapat membantu membangun fondasi yang kuat untuk perkembangan otak yang holistik.
Dengan mendekati perkembangan anak secara holistik melalui kegiatan-kegiatan ini, orang tua dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada perkembangan otak anak mereka. Inilah investasi berharga untuk menciptakan dasar yang kokoh bagi anak-anak agar dapat menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan sukses di masa depan.